Popular Products
-
Lirik Shalawat "Yaa Habibana Abdurrahman Assegaff" Yaa Habibana Yaa Habibana Abdurohman Assegaf Yaasaqona YaasaqonaYahoriqil ...
-
Syair Kisah sang Rasul رَاحَتِ الأَطْياَ رُ تَشْدُ و فيِ لَياَ لىِ المَوْلِدِ وَبَرِيقُاالنُّورِ يَبْدُو مِنْ مَعَانىِ ...
-
Makam Raden Mas Hanggawana Raden Mas Hanggawana menggantikan tugas dari bapaknya, Ki Gede Sebayu yang telah wafat. Kepemimpinan Raden Mas...
-
Nama Pondok Pesantren : “Ribath Nurul Hidayah” Alamat : Jl. Masjid Baiturrahim ...
-
Toko Buku B3,1 , Toko Buku Islami di Bukalapak Dari Tegal Monggo, barangkali mau liat-liat atau belanja buku tapi malas ke tokonya, bi...
-
Budaya Tegal - Tari Topeng Endel Indonesia punya banyak ragam budaya tari. Dan Tegal punya salah satu tarian khas. Tari Topeng Endel. Ta...
-
SYI'IR TANDA KIAMAT`` ``Shalatullahimaa Laahat Kawwakib`` ``Allaahmad Khairii Man Rakkibannajaib . . . ``Ono Bebek Podo Ngla...
-
ASSALAMU’ALAIK Assalamu’alaik Zainal Anbiya Assalamu’alaik Atqol Aqiya Assalamu’alaik Assalamu’alaik Assalamu’alaik Ahmad Yaa Habiibi...
-
Habib Syech - Berkah Sholawat Uripe Nikmat Lirik Syair Berkah Sholawat Uripe Nikmat Sholatullah Salamullah ‘Alaa Thoha Rosulillah...
-
Galeri Batik Apsara Apsara adalah sebuah galeri yang menyediakan Batik Tulis Tegal yang berada di Slawi, Kab...
Women Clothes
Toko Buku B3,1K
Label:
Berita
Jakarta, NU Online
Rukyatul hilal atau observasi bulan sabit digelar di berbagai titik strategis di Indonesia, Ahad (27/7) sore ini, bertepatan dengan 29 Ramadhan 1435 H. Rukyat diselenggarakan di kawasan pantai, bukit, menara atau balai rukyat yang mempunyai ketinggian tertentu terhadap ufuk barat.
Ketua Lajnah Falakiyah PBNU, KH A Ghazalie Masroeri mengatakan, pihaknya mengkoordinir sedikitnya 70 titik rukyat di seluruh Indonesia.
“Kami mengimbau agar hasil rukyat segera dilaporkan ke Lajnah Falakiyah PBNU, baik berhasil atau tidak,” kata Kiai Ghazalie dihubugi NU Online, Ahad pagi.
Berdasarkan data hisab atau perhitungan astronomis yang dilakukan oleh Lajnah Falakiyah, umur bulan pada saat diadakan rukyat sudah melebihi 12 jam melewati masa ijtima’ atau konjungsi. Sementara tinggi hilal pada saat matahari terbenam sudah mencapai 3,5 derajat dan jarak antara bulan dengan matahari mencapai 5 derajat.
“Jadi berdasarkan prediksi hisab itu sudah ideal untuk rukyat. Namun kami tetap menghimbau para perukyat untuk melaksanakan shalat hajat terlebih dahulu agar usaha kita dimudahkan oleh Allah SWT. Walaupun menurut prediksi hisab, hilal sudah bisa dilihat tapi kalau kita takabur malah Allah tidak akan menunjukkan hilal kepada kita,” kata Kiai Ghazali.
Ditambahkan, Lajnah Falakiyah PBNU juga berharap warga nahdliyin dan umat Islam pada umumnya dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan rukyat bersama para ahli hisab-rukyat setempat, dengan memanfaatkan peralatan yang dipunyai, semisal teleskop atau kamera dgital untuk dokumentasi. Beberapa daerah atau cabang NU yang tidak mempunyai lokasi rukyat strategis dapat bergabung dengan daerah sekitarnya. “Rukyat dapat bernilai ta’abudi (ibadah),” kata Kiai Ghazalie.
Lebih dari itu, pelaksanaan rukyat kata Kiai Ghazali, mestinya mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Pemerintah mestinya memfasilitasi pelaksanaan rukyat terutama di pulau-puau kecil dan terpencil yang strategis.
“Maka rukyat kali ini kami beri tema memperluas jaringan rukyat nasional dalam rangka memperkuat ukhuwah wathoniyah untuk ketahanan nasional,” tambahnya. (A. Khoirul Anam)
Rukyatul hilal atau observasi bulan sabit digelar di berbagai titik strategis di Indonesia, Ahad (27/7) sore ini, bertepatan dengan 29 Ramadhan 1435 H. Rukyat diselenggarakan di kawasan pantai, bukit, menara atau balai rukyat yang mempunyai ketinggian tertentu terhadap ufuk barat.
Ketua Lajnah Falakiyah PBNU, KH A Ghazalie Masroeri mengatakan, pihaknya mengkoordinir sedikitnya 70 titik rukyat di seluruh Indonesia.
“Kami mengimbau agar hasil rukyat segera dilaporkan ke Lajnah Falakiyah PBNU, baik berhasil atau tidak,” kata Kiai Ghazalie dihubugi NU Online, Ahad pagi.
Berdasarkan data hisab atau perhitungan astronomis yang dilakukan oleh Lajnah Falakiyah, umur bulan pada saat diadakan rukyat sudah melebihi 12 jam melewati masa ijtima’ atau konjungsi. Sementara tinggi hilal pada saat matahari terbenam sudah mencapai 3,5 derajat dan jarak antara bulan dengan matahari mencapai 5 derajat.
“Jadi berdasarkan prediksi hisab itu sudah ideal untuk rukyat. Namun kami tetap menghimbau para perukyat untuk melaksanakan shalat hajat terlebih dahulu agar usaha kita dimudahkan oleh Allah SWT. Walaupun menurut prediksi hisab, hilal sudah bisa dilihat tapi kalau kita takabur malah Allah tidak akan menunjukkan hilal kepada kita,” kata Kiai Ghazali.
Ditambahkan, Lajnah Falakiyah PBNU juga berharap warga nahdliyin dan umat Islam pada umumnya dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan rukyat bersama para ahli hisab-rukyat setempat, dengan memanfaatkan peralatan yang dipunyai, semisal teleskop atau kamera dgital untuk dokumentasi. Beberapa daerah atau cabang NU yang tidak mempunyai lokasi rukyat strategis dapat bergabung dengan daerah sekitarnya. “Rukyat dapat bernilai ta’abudi (ibadah),” kata Kiai Ghazalie.
Lebih dari itu, pelaksanaan rukyat kata Kiai Ghazali, mestinya mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Pemerintah mestinya memfasilitasi pelaksanaan rukyat terutama di pulau-puau kecil dan terpencil yang strategis.
“Maka rukyat kali ini kami beri tema memperluas jaringan rukyat nasional dalam rangka memperkuat ukhuwah wathoniyah untuk ketahanan nasional,” tambahnya. (A. Khoirul Anam)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar