Popular Products
-
Lirik Shalawat "Yaa Habibana Abdurrahman Assegaff" Yaa Habibana Yaa Habibana Abdurohman Assegaf Yaasaqona YaasaqonaYahoriqil ...
-
Syair Kisah sang Rasul رَاحَتِ الأَطْياَ رُ تَشْدُ و فيِ لَياَ لىِ المَوْلِدِ وَبَرِيقُاالنُّورِ يَبْدُو مِنْ مَعَانىِ ...
-
Makam Raden Mas Hanggawana Raden Mas Hanggawana menggantikan tugas dari bapaknya, Ki Gede Sebayu yang telah wafat. Kepemimpinan Raden Mas...
-
Nama Pondok Pesantren : “Ribath Nurul Hidayah” Alamat : Jl. Masjid Baiturrahim ...
-
Toko Buku B3,1 , Toko Buku Islami di Bukalapak Dari Tegal Monggo, barangkali mau liat-liat atau belanja buku tapi malas ke tokonya, bi...
-
Budaya Tegal - Tari Topeng Endel Indonesia punya banyak ragam budaya tari. Dan Tegal punya salah satu tarian khas. Tari Topeng Endel. Ta...
-
SYI'IR TANDA KIAMAT`` ``Shalatullahimaa Laahat Kawwakib`` ``Allaahmad Khairii Man Rakkibannajaib . . . ``Ono Bebek Podo Ngla...
-
ASSALAMU’ALAIK Assalamu’alaik Zainal Anbiya Assalamu’alaik Atqol Aqiya Assalamu’alaik Assalamu’alaik Assalamu’alaik Ahmad Yaa Habiibi...
-
Habib Syech - Berkah Sholawat Uripe Nikmat Lirik Syair Berkah Sholawat Uripe Nikmat Sholatullah Salamullah ‘Alaa Thoha Rosulillah...
-
Galeri Batik Apsara Apsara adalah sebuah galeri yang menyediakan Batik Tulis Tegal yang berada di Slawi, Kab...
Women Clothes
Toko Buku B3,1K
Label:
Artikel
Cara Mbah Zainal Menambah Pahala
"Ke Nggading berapa, Kang?" Mbah Zainal Abidin
Munawwir, Krapyak, menawar becak. "Monggo mawon. Terserah panjenengan,
Mbah", tukang becak pasrah karena sudah kenal.
"Nggak bisa! Sampeyan harus kasih harga!"
"Yah... seribu, Mbah". Itu harga yang cukup lazim waktu itu, walaupun sedikit agak mahal.
"Lima ratus ya!"
Tukang becak nyengir, "Masih kurang, Mbah..." "Enam ratus!" Tukang becak masih nyengir.
"Ya sudah... tujuh ratus!" Tukang becak sungkan membantah lagi dan mempersilahkan Mbah Zainal naik.
Sampai tempat tujuan, Mbah Zainal mengulurkan selembar uangribuan tapi menolak kembaliannya. Tukang becak bengong.
"Kalau tadi kita sepakat seribu, aku cuma dapat pahala wajib", kata Mbah Zainal, "kalau begini ini 'kan yang tiga ratus jadi shodaqohku." (Ulil Hadrawi/dari berbagai sumber)
nu.or.id
"Nggak bisa! Sampeyan harus kasih harga!"
"Yah... seribu, Mbah". Itu harga yang cukup lazim waktu itu, walaupun sedikit agak mahal.
"Lima ratus ya!"
Tukang becak nyengir, "Masih kurang, Mbah..." "Enam ratus!" Tukang becak masih nyengir.
"Ya sudah... tujuh ratus!" Tukang becak sungkan membantah lagi dan mempersilahkan Mbah Zainal naik.
Sampai tempat tujuan, Mbah Zainal mengulurkan selembar uangribuan tapi menolak kembaliannya. Tukang becak bengong.
"Kalau tadi kita sepakat seribu, aku cuma dapat pahala wajib", kata Mbah Zainal, "kalau begini ini 'kan yang tiga ratus jadi shodaqohku." (Ulil Hadrawi/dari berbagai sumber)
nu.or.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar